Pengalaman Tes Kerja: Blibli.com - Jr. Content & Promotion Officer

Logo Blibli.com
Sumber: Website blibli.com

PT Global Digital Niaga, atau yang lebih dikenal dengan blibli.com, adalah salah satu marketplace yang populer diakses masyarakat Indonesia. Berdasarkan data yang dikumpulkan Jobplanet pada 2016, blibli.com merupakan salah satu situs web perdagangan elektronik yang paling diburu para pencari kerja. Tokopedia berada pada urutan pertama (31.73%), diikuti oleh Bukalapak (13.54%), Go-Jek (10.54%), PT Global Digital Niaga atau Blibli (7.30%), dan PT Ecart Services Indonesia atau Lazada (6.68%). Persentase ini diperoleh dengan melihat budaya perusahaan, gaji dan tunjangan, jenjang karir, dan keseimbangan work-life sebagai indikator.

Seperti banyak anak muda lainnya, saya sangat ingin bekerja di perusahaan startups keren seperti Traveloka, Go-jek, dan Blibli. Saya mencoba mendaftar untuk jabatan Junior Content & Promotion Officer melalui kolom karir di situs Blibli. Kurang dari dua minggu, saya mendapat surel undangan untuk mengikuti Psikotest di Grha Niaga Thamrin. Saya tiba di lokasi setengah jam sebelum waktu yang ditentukan. Sudah ada banyak peserta yang berkumpul ketika saya sampai. Para peserta diminta memindai sebuah kode QR yang tersedia, untuk melakukan registrasi ulang. Ketika waktu yang ditentukan tiba, peserta dibawa masuk ke dalam ruangan tes.

Materi psikotest di blibli.com saat itu cenderung sama seperti psikotest pada umumnya. Ada tes kepribadian, berhitung, gambar, dan Kraeplinn. Psikotest tersebut berlangsung sekitar dua jam. Setelah semua selesai mengumpulkan kertas tes, tim HRD menginfokan bahwa hasil akan diumumkan dalam waktu dua minggu, dan hanya peserta yang lolos yang akan mendapat pemberitahuan.

Puji Tuhan, saya lolos Psikotest dan mendapat undangan melalui telepon untuk melakukan wawancara HRD. Pemberitahuan ini saya dapatkan kurang dari dua minggu seteah Psikotest. Waktu wawancara saya saat itu siang hari, berlokasi di Grha Niaga Thamrin juga. Namun ketika saya tiba di tempat tes, tidak banyak peserta lain yang saya jumpai. Saya juga tidak yakin apakah peserta yang bersama-sama saya saat itu seluruhnya mengincar posisi yang sama dengan saya... sepertinya tidak. Saya langsung menuju resepsionis dan menunjukkan surel undangan wawancara yang saya miliki. Saya diminta menunggu beberapa saat dan kemudiann seorang perempuan datang menghampiri dan mengajak saya masuk ke sebuah bilik. Beliau merupakan salah satu tim rekrutmen dan beliaulah yang melakukan wawancara dengan saya. Wawancara berjalan dengan lancar, kami berbincang-bincang sekitaar setengah jam. Topik yang ditanyakan pun sama seperti wawancara HRD pada umumnya; tentang kepribadian diri, pengalaman semasa kuliah, mengapa memilih posisi tersebut, apa kemampuan yang kamu miliki untuk mendukung posisi tersebut, dan beliau meminta akun sosial media/blog yang saya miliki. Saya mengucapkan terima kasih dan berpamitan pulang setelah wawancara selesai.

Berselang dua hari saja sejak wawancara HRD, saya menerima telepon undangan untuk melakukan wawancara user. Wawancara kali ini berlokasi di kantor pusat blibli.com di Jalan Aipda K.S. Tubun, Slipi. Kesan saya ketika melihat kantor blibli.com pusat ini adalah: main dan gembira. Kantornya lucu sekali, berbentuk kubus dengan warna-warni yang indah. Saya dapat membayangkan kenyamanan bagi jiwa-jiwa kreatif yang bernaung di dalamnya. Tidak hanya bangunan luar saja, interior dan desain dalam ruangan pun sangat unik dan berwarna. Saya melihat banyak pegawai-pegawai muda dengan gaya santai berlalu lalang di kantor ini. Saya menemui resepsionis untuk menyampaikan maksud kedatangan saya. Beberapa saat kemudian, saya dibawa ke sebuah ruangan, bertemu dengan user bagian Content Strategist. Kami melakukan wawancara dengan akrab, namun hanya sebentar saja, kira-kira sepuluh menit. Pertanyaan yang diajukan seputar diri dan memaparkan deskripsi pekerjaan. Beliau kemudian memohon maaf karena sedang buru-buru dan ada meeting sehingga tidak dapat melanjutkan wawancara lebih lama. Saya pamit dan berterima kasih sambil merasa kebingungan. Entah kenapa saya merasa seperti belum 'menjual' diri saya kepada beliau. Wawancara tadi terasa sangat mendasar dan saya tidak puas. Namun apa boleh buat, saya pulang dan meninggalkan kantor yang indah itu.

Tiga hari kemudian, saya menerima surel dengan judul 'Thank You" dan jantung saya rasanya tersengit. 'Thank You' adalah ucapan yang manis, namun 'Congratulations' adalah kata yang saya inginkan. Sakit sekali rasanya saat itu karena saya sangat ingin menjadi bagian dari blibli.com dan saya berharap sekali pada tahapan rekrutmen yang saya rasa berjalan dengan sangat cepat ini. Namun kalau memang bukan rejeki saya, mana mungkin saya memaksa? Akhirnya saya mengikhlaskan pekerjaan ini dan menjadikan proses rekrutmen saya sebagai pengalaman dan pembelajaran. Tentu masih ada harapan dalam hati saya untuk dapat bergabung suatu hari nanti di blibli.com. Namun saat ini, saya akan meningkatkan kualitas diri saya menjadi lebih baik terlebih dahulu.

Kepada teman-teman yang juga bermimpi untuk bergabung dengan blibli.com, saya harap tulisan ini dapat memberi informasi positif. Tetap semangat dan jangan pernah menyerah!